Politika

Presiden Kembali, Sejarah Telah Terukir pada Lembaran Suci Pertiwi

Penyambutan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Widodo di Kota Ende

ENDE, SUARA-FLORES.COM – Sejak tanggal 31 Mei 2022, publik Indonesia disuguhkan berita-berita viral tentang Jokowi. Bahwa Jokowi menjadi satu-satunya Presiden Republik Indonesia yang menginjakan kaki di Kota Ende, pasca Presiden Sukarno, yang dibuang atau diasingkan ke Kota Ende sejak tanggal 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938.

Kehadiran Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara, Iriana Widodo di Bumi Pancasila, Kabupaten Ende, Flores, menjadi catatan sejarah yang diukir pada lembaran suci Ibu Pertiwi.

Di sana, sorak sorai diselimuti air mata histerius penuh rindu, membasahi bumi Ende, menyambut Jokowi saat menyatukan raga di kota sejarah Pancasila.

Ribuan warga tadinya rindu membara menanti sang kepala negara berangsur terobati ketika melihat pria bertubuh ramping, berkemeja putih tangan panjang menyatu di bumi Pancasila. Kehadiran Jokowi dengan agenda memperingati Hari Lahir Pancasila ini cukup menguras perhatian rakyat Indonesia, khususnya NTT.

Ende seakan berbeda dengan kota-kota lain di NTT. 3 hari 2 malam, menjadi waktu terlama selama melakukan kunjungan kerja di NTT.

Di Ende, aktifitas pertama yang dilakukan Jokowi adalah blusukan ke rumah warga pada malam hari. Aksi unik yang dilakukan Jokowi tanpa diketahui pemilik rumah yang jadi moment viral di jagat maya

Keesokan harinya, yakni tanggal 1 Juni 2022, Jokowi memimpin Apel 1 Juni di lapangan pancasila. Selepas dari sana, Jokowi mengunjungi sejumlah spot, yakni taman renungan Bung Karno, rumah pengasingan, Museum Tenun Ikat, Serambi Sukarno dan Gereja Katedral Ende.

Setelah itu, Jokowi bersama Ibu Negara bergerak ke arah barat Flores, yakni Kabupaten Ngada. Menggunakan Helikopter Kepresidenan menuju Ngada selama kurang lebih 30 menit,  dan tiba di Bandar Udara Soa Bajawa, Kabupaten Ngada pada Rabu, (1/6/2022) siang, kurang lebih pukul 12.05 WITA.

Di sana, presiden 2 periode ini disambut hangat dalam sapaan adat dan tarian ala masyarakat Kota seribu bambu.

Bersama Wakil Gubernur Nae Soi, Jokowi mengunjungi dan memberikan sejumlah bantuan bagi warga di Pasar Boubou lalu meninjau Kampus Bambu Turetogo

Pada sore hari, sekitar kembali menuju Ende untuk melanjutkan kegiatan kunjungan. Pada malam hari, Presiden Jokowi diam-diam bergerak ke lapangan Marilonga, tempat berlangsungnya konser kebangsaan dengan artis nasional, yakni Slank,cs.

Kehadiran Jokowi di Marilonga lagi-lagi membuat ribuan rakyat Ende memusatkan perhatian ke bagian panggung konser kebangsaan. Bersama Ibu Negara, Jokowi bernyanyi dan menari-menari. Kemudian kembali ke Grand Wisata Hotel untuk nginap pada malam kedua.

Hari ketiga, tanggal 2 Juni 2022, pagi-pagi Jokowi terbang ke Kabupaten Sumba Timur. Berdasarkan keterangan resmi sekretariat presiden, Jokowi menempuh perjalanan selama 35 menit dari Bandara Ende menuju Bandara Umbu Mehang Kunda sekitar pukul 09:20 Wita.

Di sana, Jokowi dan Ibu Negara disambut oleh Bupati Sumba Timur, Kristofel Praing dan Istri beserta Forkompimda. Lalu disuguhkan tarian adat selamat datang secara adat oleh masyarat dan diringi lantunan lagu merdu ala Sumba Timur.

Dari sana, Presiden bersama Ibu Negara bergerak ke Pabrik Pengolahan Hasil Panen Tanaman Sorgum. Kemudian, bergerak menuju Pasar Inpres Matawai dan memberikan bantuan sosial berupa, Bantuan Modal Kerja (BMK) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga PKG dan para pedagang. Minyak Goreng bagi para pedagang. Dan menutup rangkain kegiatan di NTT lalu bergerak kembali ke Ibu Kota Negara.

Bersama rombongan, Presiden Jokowi kembali ke Jakarta menggunakan pesawat RJ-85 melalui Bandara Umbu Mehang Kunda.

Sejumlah tokoh menyebut, kehadiran Jokowi di NTT selama 3 hari 2 malam telah menjadi bukti nyata Jokowi berkomitmen tinggi membangun NTT. Bagi warga dan tokoh, Jokowi adalah presiden terbaik dalam sejarah kepemimpinan di republik ini.

“Tidak ada presiden seperti Jokowi yang begitu peduli dengan orang NTT. Jokowi telah menyerahkan kepedulian penuh bagi orang NTT,” ujar sejumlah tokoh. (sf/dami).

Komentar Anda?

To Top