ENDE, SUARA-FLORES.COM – Sejak diresmikan pada tanggal 17 Desember 2020 silam, Dermaga Niaga/Pelabuhan Maurole yang berada di Desa Watukamba, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu terkesan tidak digunakan atau boleh di bilang mubazir.
Selama ini, Dermaga Niaga dengan panjang 60 meter dan lebar 14 meter hanya digunakan untuk pengiriman hewan ternak. Pengiriman dilakukan dari Pantai Utara (pantura) Flores ke luar pulau dengan tujuan Sulawesi/Jeneponto.
Sedangkan untuk arus barang dan jasa aktivitasnya belum nampak sama sekali.
Bupati Ende, Djafar Achmad, pada saat meresmikan Dermaga Niaga Maurole tersebut optimis bahwa dengan kehadiran Dermaga Niaga Maurole tersebut mampu meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Ende. Khususnya masyarakat di wilayah utara. Namun optimisme itu hingga hari ini ibarat masih jauh panggang dari api.
Ketua Forum Masyarakat Peduli Pembanguan (Formapem) Kabupaten Ende, Arkadeus Aku Suka, menilai kehadiran dermaga tersebut tidak memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Kehadiran dermaga, kata dia, malah tidak berdampak sama sekali. Bangunan Dermaga Niaga Maurole ini tidak maksimal digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Ende.
Melihat kondisi ini, Aku Suka, meminta sikap tegas dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kabupaten Ende untuk segera mengevaluasi keberadaan Dermaga Niaga Maurole ini, agar tidak menimbulkan berbagai spekulasi di tengah masyarakat.
“Bangunan itu dibangun dengan menggunakan uang negara, mesti di fungsikan secara maksimal, juga harus memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar,” terang Mantan aktivis PMKRI Cabang Ende itu.
Lanjut dia, jika izin yang diberikan atau yang dikeluarkan oleh KSOP hanya untuk bongkar muat hewan ternak dari Kabupaten Ende ke luar pulau, sebaiknya ditutup saja. Atau dialih fungsikan untuk hal – hal yang lebih produktif dan bermanfaat serta berdampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Saya berharap KSOP Ende segera turun untuk mengevaluasi seluruh aktivitas di Dermaga Niaga Maurole ini,” ujarnya.
Sementara, Kepala Kantor Kesyhabandaran dan Otoritas Pelabuhan Ende, Kondrad Siahaan, ST, MM, tidak berada di tempat saat wartawan hendak mengkonfirmasi pada Kamis, (28/4/2022) siang. (Dami).